Rabu, 01 Januari 2014

SWOT Analisis Mengenai ASEAN

            Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (Perbara)  atau lebih populer dengan sebutan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) merupakan sebuah organisasi geo-politik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang didirikan di Bangkok, 8 Agustus 1967 berdasarkan Deklarasi Bangkok oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, memajukan perdamaian dan stabilitas di tingkat regionalnya, serta meningkatkan kesempatan untuk membahas perbedaan di antara anggotanya dengan damai.
            ASEAN meliputi wilayah daratan seluas 4.46 juta km² atau setara dengan 3% total luas daratan di Bumi, dan memiliki populasi yang mendekati angka 600 juta orang atau setara dengan 8.8% total populasi dunia. Luas wilayah laut ASEAN tiga kali lipat dari luas wilayah daratan. Pada tahun 2010, kombinasi nominal GDP ASEAN telah tumbuh hingga 1,8 Triliun Dolar AS. Jika ASEAN adalah sebuah entitas tunggal, maka ASEAN akan duduk sebagai ekonomi terbesar kesembilan setelah Amerika Serikat, Cina, Jepang, Jerman, Perancis, Brazil, Inggris, dan Italia.
Bangkok. Menteri luar negeri penanda tangan Deklarasi Bangkok kala itu ialah Adam Malik (Indonesia), Narsisco Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand).
Isi Deklarasi Bangkok adalah sebagai berikut:
1.      Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara
2.      Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional
3.      Meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi
4.      Memelihara kerja sama yang erat di tengah - tengah organisasi regional dan internasional yang ada
5.      Meningkatkan kerja sama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara
            Brunei Darussalam menjadi anggota pertama ASEAN di luar lima negara pemrakarsa. Brunei Darussalam bergabung menjadi anggota ASEAN pada tanggal 7 Januari 1984 (tepat seminggu setelah memperingati hari kemerdekaannya). Sebelas tahun kemudian, ASEAN kembali menerima anggota baru, yaitu Vietnam yang menjadi anggota yang ketujuh pada tanggal 28 Juli 1995. Dua tahun kemudian, Laos dan Myanmar menyusul masuk menjadi anggota ASEAN, yaitu pada tanggal 23 Juli 1997. Walaupun Kamboja berencana untuk bergabung menjadi anggota ASEAN bersama dengan Myanmar dan Laos, rencana tersebut terpaksa ditunda karena adanya masalah politik dalam negeri Kamboja. Meskipun begitu, satu tahun kemudian Kamboja akhirnya bergabung menjadi anggota ASEAN yaitu pada tanggal 16 Desember 1998.Setelah 13 tahun ( 2011 ), negara kecil di selatan Indonesia yaitu Timor Leste bergabung menjadi anggota Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara yang ke-sepuluh.

SWOT ANALYSIS
-          Strength (kekuatan)
·         Dalam bidang sosial dan pembangunan ekonomi ASEAN telah membangun pedesaan dan mengentas kemiskinan, adanya kegiatan pengelolaan Yayasan ASEAN, pertukaran pelajar, pertukaran berita melalui Televisi, dan penyiaran informasi mengenai ASEAN melalui Radio Nasional
·         Dalam bidang pertahanan dan keamanan ASEAN memiliki Traktat Bantuan Hukum Timbal Balik dibidang Pidana, Konvensi ASEAN tentang Pemberantasan Terorisme, penyelesaian sengketa laut cina selatan, dan kerjasama pemberantasan kejahatn lalu lintas negar yang mencangkup pemberantasan terorisme, perdagangan obat terlarang, pencucian uang, penyelundupan dan perdagangan senjata ringan dan manusia
·         ASEAN merupakan Organisasi yang ada di Asia Tenggara, dimana Organisasi ini beranggotakan 10 negara, sebagian besar Negara ASEAN adalah Negara yang memiliki persamaan nasib yaitu sama-sama Negara bekas jajahan, sehingga dengan hal ini memunculkan rasa solidaritas dan rasa mempertahankan kemerdekaan yang tinggi. Diantara Negara-negara itu sebagian Negara memiliki kekayaan alam yang berlimpah, dan ASEAN terletak diantara jalur lintas perdagangan internasional.
·         Dilihat dari sudut “ASEAN sebagai suatu wilayah kolektif” maka sesungguhnya ASEAN sudah merupakan kekuatan ekonomi yang cukup berbobot dalam menghadapi ekonomi regional maupun global yang sering berobah-robah.
·         ASEAN dianggap oleh dunia internasional sebagai salah satu kelompok regional utama (key regional organization). Selain itu ASEAN telah berhasil untuk memiliki sosok politik dan ekonomi (“political  and economic clout”).
·         Bekerja sama secara efektif dalam memanfaatkan potensi pertanian dan industri, perluasan perdagangan, perbaikan fasilitas-fasilitas komunikasi.

-          Weakness (Kelemahan)
·         Salah satu kelemahan yang dihadapi ASEAN ialah gerak-langkah ASEAN yang dianggap lamban. Lamban dalam mengembangkan ASEAN sebagai suatu kelompok regional yang cukup kompak. Lamban dalam meningkatkan segi-segi integrasi: antara lainnya dalam mengembangkan bidang perdagangan antar-ASEAN. Juga lamban dalam meningkatkan produktivitas, kemajuan teknologi dan daya saing ASEAN sebagai suatu kelompok. Maupun dimasing-masing negara.
·         Perlu dicatat bahwa diantara negara-negara ASEAN masalah “rivalry” masih sangat kuat. Sehingga faktor ini sering merupakan hambatan untuk mencapai kemajuan yang lebih cepat. Mungkin benar kiranya apa yang pernah dikemukakan oleh seorang tokoh luar negeri bahwa ASEAN harus memilih antara “rivalry or cooperation”.
·         ASEAN belum merupakan kelompok regional yang sudah kompak dan bersatu.
·         Diantara anggota-anggota lainnya teradapat Negara yang masih berkembang dimana hal ini mengakibatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial yang terhambat, dan perkembangan budaya disuatu kawasan yang masih sangat tertinggal, selain itu ditambah lagi dengan adanya konflik antar sesama anggota yang mengakibatkan melemahnya system Oganisasi ASEAN itu sendiri.
·         ASEAN masih perlu meningkatkan usaha “self-sustained growth”. Terutama dibidang perdagangan, jasa-jasa, investasi dan teknologi. Dengan maksud untuk tidak terlampau bergantung pada ekonomi  dunia yang volatil dan tak menentu arahnya dewasa ini.

-          Opportunity (Peluang)
·         Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan kebudayaan melalui usaha-usaha bersama berdasarkan semangat kebersamaan, perekutuan, dan hidup damaidi kalangan bangsa di Asia Tenggara.
·         Memajukan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan saling menghormati keadilan tata tertib hukum dalam hubungan antar negaradi Asia Tenggara.
·         Meningkatkan kerjasama secara aktif dan saling membantu dalam hal-hal yang menjadi kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi.
·         Memberikan bantuan satu sama lain dalam fasilitas-fasilitas latihan dan penelitian di sektor-sektor pendidikan, profesi, teknik, dan administrasi.
·         Di bidang ekonomi ASEAN antara lainnya mempunyai sasaran untuk membentuk pasaran bersama (single market) yang diperkirakan akan semakin meningkat. Dalam single market tersebut pasar Indonesia akan merupakan yang terbesar. Pasar ASEAN yang besar akan merupakan daya-tarik bagi negara-negara lainnya di dunia untuk mengadakan kerjasama ekonomi.
·         Perlu ditekankan bahwa peran Indonesia bagi masa depan ASEAN dan arsitektur regional sangat penting. Kenyataan ini belum cukup mendapat dukungan kuat  dikalangan masyarakat Indonesia (karena pendapat tentang ASEAN masih belum menyatu).
·         Perlu disadari juga bahwa peran Indonesia yang positif di ASEAN akan membawakan juga manfaat besar bagi kepentingan Indonesia. Sudah pasti kiranya Indonesia dapat merupakan pusat (hub) yang penting dan strategis di Asia Tenggara dan kawasan Asia Timur.
-          Threat (Ancaman)
·         Dikhawatirkan bahwa kredibilitas ASEAN akan turun jika ASEAN tidak dapat membina kerja-sama diantara negera-negara ASEAN sendiri. Bahkan sering dikhawatirkan  ASEAN berisiko dapat pecah, jika tidak ada ikatan yang kuat antara negara-negara ASEAN.
·         Dalam konstelasi ekonomi dunia dan dalam era globalisasi dewasa ini  ASEAN menghadapi tantangan-tantangan yang cukup berat.   Keadaan di East-Asia pun sudah sangat berobah dengan pesatnya kemajuan-kemajuan yang diraih oleh dua raksasa besar : China dan India.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar