Jumat, 21 Desember 2012

Pengertian Bangsa dan Negara



A.    PENGERTIAN BANGSA DAN NEGARA
Bangsa adalah orang – orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarah, serta berpemerintahan sendiri. Bangsa adalah kumpulan manusia yang biasanya terikat karena satuan bahasa dan wilayah tertentu di muka bumi. Dengan demikian, bangsa Indonesia adalah sekelompok manusia yang mempunyai kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya satu bangsa serta berproses di dalam satu wilayah : nusantara/Indonesia.
Banyak para ahli memberikan definisi tentang negara tetapi syarat dan pengertiannya mencakup elemen berikut.
a.       Penduduk, yaitu semua orang yang berdomisili dan menyatakan diri ingin bersatu.
b.      Wilayah, yaitu batas teritorial yang jelas atas darat, laut, serta udara di atasnya.
c.       Pemerintah, yaitu organisasi utama yang bertindak menyelenggarakan kekuasaan, fungsi-fungsi, dan kebijakan dalam mencapai tujuan.
d.      Kedaulatan, yaitu supremasi wewenang secara merdeka dan bebas dari dominasi negara lain, serta negara memperoleh pengakuan dunia internasional.

Negara memiliki sifat yang membedakannya dengan organisasi lain, sifat tersebut adalah :
a.       Sifat memaksa
b.      Sifat monopoli
c.       Sifat totalitas
Negara merupakan wadah yang memungkinkan seseorang dapat mengembangkan bakat dan potensinya. Negara dapat memungkinkan rakyatnya maju berkembang serta mengekspresikan daya cipta atau kreatifitas sebebasnya, bahkan negara memberikan pembinaan. Secara umum, setiap negara mempunyai 4 fungsi utama bagi bangsanya yaitu :
a.       Fungsi pertahanan dan keamanan
b.      Fungsi pengaturan dan ketertiban
c.       Fungsi kesejahteraan dan kemakmuran
d.      Fungsi keadilan menurut hak dan kewajiban
Bagaimana fungsi-fungsi negara itu terlaksana, sangat bergantung pada partisipasi politik semua warga negara dan mobilisasi sumber daya kekuatan negara. Adapun elemen kekuatan negara tercermin dalam hal-hal berikut.
a.       Sumber daya manusia, yaitu jumlah penduduk, tingkat pendidikan warga, nilai budaya masyarakat, dan kondisi kesehatan masyarakat
b.      Teritorial negeri, yaitu mencakup luas wilayah negara (darat dan laut), letak geografis dan situasi negara tetangga
c.       Sumber daya alam, yaitu kondisi alam material buminya, berupa kandungan mineral, dan hutan
d.      Kapasitas pertanian dan  industri, yaitu tingkat budaya, usaha warga negara dalam bidang pertanian, industri, dan perdagangan
e.       Kekuatan militer dan mobilitasnya, yaitu power (kekuatan) yang memiliki militer dalam hal mewujudkan kekuasaan dari pemerintah demi tercapainya tujuan negara.
f.       Elemen kekuatan yang tidak nyata (tak berwujud), yaitu segala faktor yang mendukung kedaulatan negara, berupa kepribadian dan kepemimpinan, efisiensi birokrasi, persatuan bangsa, dukungan internasional, reputasi bangsa (nasionalisme), dsb.


B.     WARGA NEGARA DAN KEWARGANEGARAAN
Dalam UU no. 12 tahun 2006 tentang kewarganegaraan republik Indonesia dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan warga negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang undangan, sedangkan kewarganegaraan didefinisikan sebagai segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga negara. Pada UU yang sama dijelaskan pula istilah pewarganegaraan yang diartikan sebagai tatacara bagi orang asing untuk memperoleh kewarganegaraan republik Indonesia.

Secara garis besar isi UU no. 12 tahun 2006 tentang kewarganegaraan Republik Indonesia meliputi pengertian-pengertian yang berkaitan dengan kewarganegaraan, syarat dan tata cara memperoleh kewarganegaraan Indonesia, kehilangan warga negara Indonesia, serta syarat dan tata cara memperoleh kembali kewarganegaraan Indonesia.
C.    ASAS KEWARGANEGARAAN
Setiap negara mempunyai kebebasan dan kewenangan untuk  menentukan asas kewarganegaraan. Dalam asas kewarganegaraan  dikenal dua pedoman, yaitu :

a.       Asas kelahiran (ius soli)
Asas kelahiran (ius soli) adalah penentuan status kewarganegaraan berdasarkan tempat atau daer ah kelahiran seseorang. Pada awalnya asas kewarganegaraan hanyalah ius soli saja, sebagai suatu anggapan bahwa seorang lahir di suatu wilayah negara, maka otomatis dan logis ia menjadi warga negara tersebut. Akan tetapi, dengan tingginya mobilitas manusia maka diperlukan asas lain yang tidak hanya berpatokan pada perairan sebagai realitas.

b.      Asas Keturunan (ius sanguinis)
Asas keturunan (ius sanguinis) adalah pedoman kewarganegaraan berdasarkan pertalian darah atau keturunan. Jika suatu negara menganut asas ius sanguinis, seseorang yang lahir dari orang tua yang memiliki kewarganegaraan suatu negara, seperti Indonesia maka anak tersebut berhak mendapat status kewarganegaraan orang tuanya, yaitu warga negara Indonesia.
c.       Asas Perkawinan
Status kewarganegaraan dapat dilihat dari sisi perkawinan yang memliki asas kesatuan hukum, yaitu pradigma suami istri atau ikatan keluarga merupakan inti masyarakat yang mendambakan suasana sejahtera , sehat, dan bersatu. Disamping itu asas perkawinan mengandung asas persamaan derajat. Hal ini karena suatu perkawinan tidak menyebabkan perubahan status kewarganegaraan setiap pihak. Asas ini menghindari penyelundupan hukum.
d.      Unsur Pewarganegaraan (naturalisasi)
Dalam naturalisasi ada yang bersifat aktif yaitu seseorang yang dapat menggunakan hak opsi untuk memilih atau mengajukan kehendak untuk menjadi warga negara dari suatu negara. Adapaun naturalisasi pasif, yaitu seseorang yang tidak mau diwarganegarakan oleh suatu negara atau tidak mau diberi status warga negara suatu negara. Dengan demikian, yang bersangkutan menggunakan hak repudiasi, yaitu hak untuk menolak pemberian kewarganegaraan tersebut.

Manajemen Pemasaran



SISTEM PEMASARAN DAN FALSAFAH PEMASARAN
A.     FAKTOR-FAKTOR DALAM SISTEM PEMASARAN
Dalam sistem pemasaran terdapat beberapa faktor yang saling mempengaruhi tergantung satu sama lain.
1.      Organisasi dalam pemasaran.
2.      Sesuatu yang sedang dipasarkan.
3.      Pasar yang dituju.
4.      Para perantara (pedagang, agen).
5.      Faktor lingkungan dapat berupa demografi, kondisi perekonomian, faktor sosial dan kebudayaan, kekuatan politik, dan hukum, teknologi dan persaingan.
Oleh sebab itu sistem pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran, barang dan jasa, idea, orang dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh dan mambentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya.
Sistem pemasaran itu sangat kompleks, apalagi bila termasuk faktor risiko dan ketidakpastian.
B.      ANALISIS SISTEM PEMASARAN
Analisis sistem pemasaran bersangkut paut dengan unsur-unsur lembaga yang utama dalam lingkungan hidup organisasi yang saling berhubungan dan pengaruh mempengaruhi untuk membuahkan suatu hasil di pasaran.
1)      Exchange system analysis (analisis sistem pertukaran). Bersangkut paut dengan penganalisisan pertukaran di antara dua orang atau lebih dalam bentuk yang menggambarkan apa yang dicari pihak-pihak yang terdiri dari perseorangan melalui pertukaran.
2)      Organizational marketing analysis (analisis pemasaran organisasi). Bersangkut paut dengan penganalisisan lembaga-lembaga dan khalayak dalam lingkungan hidup organisasi yang mempengaruhi kehadiran di dalam pasar.
3)      Macroenvironment analysis (analisis lingkungan makro). Bersangkutan dengan penganalisisan totalitas lembaga-lembaga yang saling berinteraksi di dalam masyarakat di antaranya sistem ekonomi, sistem hukum, sistem politik dan sosisal budaya.


C.      ANALISIS  SISTEM PERTUKARAN
Sesuatu yang bernilai dapat berupa barang, jasa, uang, atau hak milik yang bukan benda (good-will). Transaksi terjadi apabila pertukaran potensi terwujud dalam kenyataan. Transaksi ditandai dengan persetujuan antara kedua belah pihak atau lebih baik mengenai pengguanaan, milik, atau pemindahan sumber-sumber. Transaksi adalah pertukaran yang asasi.
            Pada situasi pertukaran yang sederhana terdapat dua pihak. Pihak yang aktif menghendaki pertukaran disebut sebagai pemasar, sedang pihak kedua disebut prospek. Pemasar adalah pencari sumber dari pihak lain dan bersedia menawarkan sesuatu yang bernilai dalam pertukaran. Oleh sebab itu pemasaran berusaha mencari jawaban dari pihak lain, apa yang ingin dibeli,dalam bentuk apa yang akan dibeli. Kalau terjadi baik pihak pertama maupun pihak kedua sama-sama aktif dalam proses pertukaran, maka kedua-duanya disebut pemasar, situasi dengan pemasaran bilateral.
            Dalam sistem pertukaran dapat juga terjadi dari tiga pihak atau lebih. Jika salah satu tidak setuju maka yang salah satu pihak itu tidak ikut dalam pertukaran.
            Dalam analisis sistem pertukaran pada hakikatnya orang itu bersikap untuk memaksimumkan tercapainya kepentingan pribadi. Mementingkan diri sendiri tidak berarti menganut akuisme. Akuisme berarti meraih keuntungan pribadi dengan mengorbankan orang lain. Sedangkan orang yang mementingkan diri sendiri dapat juga menguntungkan orang lain karena kemakmuran orang lain dapat mempengaruhi kepentingan pribadi seseorang. Oleh sebab itu dalam menafsirkan kelakuan manusia dari segi kepentingan pribadi akan memberi arahan pada si pemasar dalam pengembangan nilai efektif.
D.     ANALISIS PEMASARAN ORGANISASIONAL
Pertukaran terjadi antara dua pihak atau lebih. Pertukaran yang terjadi lebih luas disebut sistem pemasaran organisasional. Sistem pemasaran yang sederhana terjadi antara satu organisasi yang melayani satu pasar yang tunggal tanpa perantara, tanpa melibatkan pihak-pihak lain.
Terdapat empat jalur dalam pemasaran sederhana ini :
1.      Perusahaan memberi barang dan jasa ke pasar
2.      Komunikasi ke pasar
3.      Pasar memberi uang ke perusahaan
4.      Pasar memberi informasi ke peruahaan
Pada kenyataannya dalam sistem pemasaran organisasional terdapat banyak unsur. Sering dikatakan ada lima tingkatan lingkungan hidup yang saling lebih besar dalam organisasi operasinya.
1.      Lingkungan Organisasi
Pada dasarnya organisasi sebagai tata pengkonvirmasian sumber yang memperoleh masukan (inputs) dari dunia di luar organisasi, mengubahnya menjadi hasil produksi dan jasa yang berguna dan tersedia bagi pihak lain dalam bentuk keluarkan (out puts). Oleh sebab itu organisasi haruslah melakukan berbagai kegiatan seperti penelitian dan pengembangan, pembelian, kepabrikan, keteknikan, pendanaan dan pemasaran.
Organisasi bukan hanya suatu tata kerja yang bersifat ekonomis, tetapi juga memiliki seperangkat sikap ke arah apa yang mereka ingin capai yang disebut lingkup budaya. Lingkup budaya yang merupakan lingkungan organisasi yang berpengaruh dalam pemasaran.
2.      Lingkungan Tugas
Lingkungan tugas terdiri dari perusahaan dan tiga lembaga penting yaitu pensuplai (supplier), perantara pemasaran dan pasar. Keempat unsur tersebut merupakan satu saluran pemasaran total dalam pemenuhan kebutuhan konsumen tertentu.
a.      Pensuplai (Supplier)
Organisasi dengan menerima masukan (input) yang diperlukan dalam proses produksi akan memproduksi sesuatu yang bernilai. Misalnya perusahaan pembuat pulp (semacam bubur), membuat surat kabar, buku-buku diperlukan masukan utama kertas. Artinya ada pensuplainya. Masukan para penjual misalnya tenaga kerja, material, bahan-bahan dan energi, dan informasi.
Di sini jelas tugas perusahaan untuk menentukan kombinasi masukan yang optimal bagi gabungan keluaran yang ingin dihasilkannya.
b.      Perantara Pemasaran
Perantara pemasaran merupakan lembaga yang memberikan kemudahan pendistribusian keluaran perusahaan ke pasaran terakhir. Misalnya pedagang besar, pengecer, agen yang menjual barang dan jasa ke pasar terakhir.
Terdapat tiga jenis perantara :
1)      Pedagang perantara (merchant middlemen) adalah satuan usaha yang membeli, menjadi pemilik dan menjual kembali barang yang bersangkutan. Satuan usaha tersebut seperti pedagang besar, pengecer, dan seringkali disebut resellers.
2)      Agen perantara (agen middlemen) adalah perantara pembelian atau penjualan yang melakukan perundingan tetapi tidak pemilik barang dagangan yang bersangkutan. Misalnya makelar, perwakilan penjualan.
3)      Fasilitator (fasilitators) adalah satuan usaha yang membantu pelaksanaan pendistribusian, namun bukan pemilik barang dan tidak pula melakukan perundingan baik untuk pembelian maupun penjualan. Misalnya perusahaan pengangkutan, gudang dan bank.
Perantara pemasaran dapat melakukan beberapa fungsi dalam perusahaan seperti penelitian, promosi, kontrak, mempertemukan pihak-pihak, berunding distribusi fisik, dan mengambil risiko.

c.       Pasar
Dalam lingkungan tugas unsur terakhirnya adalah pasar (market). Berbagai bentuk pasar yaitu: (1) Pasar industri (industrial market) dan (2) pasar konsumen (consumers markets). Pasar industri membeli untuk kepentingan pabrik atau dijual kembali, sedangkan pasar konsumsi membeli untuk di konsumsi. Misalnya produk mie kering untuk dibeli langsung oleh konsumen.
3.      Lingkungan Persaingan
Kenyataan bahwa organisasi beroprasi dalam lingkungan yang penuh persaingan. Suatu organisasi berusaha tidak sendirian. Organisasi yang memproduksi barang yang sama, barang yang sejenis. Oleh sebab itu pesaing harus diketahui, diikuti, dilumpuhkan sehingga kita dapat mempertahankan kesetiaan dan loyalitas pasar.
4.      Lingkungan Publik
Organisasi dalam memberikan kepuasan bukan hanya berhadapan dengan pesaing tetapi juga terhadap publik. Publik adalah setiap kelompok yang mempunyai kepentingan atau mencapai tujuannya. Publik dapat mempelancar maupun menghalangi organisasi dalam mencapai tujuannya. Misalnya media massa dapat membantu, netral atau merupakan kekuatan yang negatif bagi usaha pengusaha untuk memperoleh keuntungan.
5.      Lingkungan Makro
Baik organisasi,lembaga-lembaga, pesaing dan publik adalah saling kait mengait, beroprasi dalam satu lingkungan yang luas terdiri dari kekuatan-kekuatan yang tidak terkendalikan yang saling berkaitan itu harus dibuat menjadi kekuatan yang terkendali.
1)      Demografi
2)      Ekonomi
3)      Sumber alam
4)      Teknologi
5)      Hukum dan politik
6)      Kebudayaan

E.      FALSAFAH PEMASARAN

Bermula adanya kebutuhan yang harus dipenuhi. Terdapat banyak  alat pemuas kebutuhan tersebut. Tersedia tidak terbatas maupun yang tersedia terbatas. Kalau tersedia terbatas alat pemuas kebutuhan tersebut menjadi bernilai.
Begitu juga walaupun tersedia tidak terbatas tetapi pada waktu diperlukan terbatas adanya, maka ia bernilai ekonomis juga. Kalau dilihat dari segi kebutuhan manusia yang tidak terbatas, diharapkan dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas maka jelaslah betapa besarnya nilai ekonomi alat pemuas tersebut.
Kegiatan perusahaan diarahkan untuk menghadapi pemenuhan kebutuhan dari konsumen. Segala daya upaya dilakukan oleh perusahaan seperti kegiatan produksi, keuangan, penelitian dan pengembangan dan lain-lain untuk mencapai tujuan itu, meskipun ada faktor pembatas yaitu keinginan untuk mencapai laba dan pertumbuhan bagi perusahaan.
Perusahaan yang berorientasi pada konsumen memadukan keputusan-keputusan perusahaan lainnya. Bagian pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting, karena ia mengkoordinasikan tugas bagian-bagian lain secara informal. Dalam pengembangan produk baru, dilakukan penelitian pemasaran serta penyelidikan dananya. Semua kegiatan itu berhubungan erat dengan pemasaran.
Pada hakikatnya falsafah bisnis dalam pemasaran terdapat tiga elemen pokok:
1.      Orientasi konsumen
2.      Volume penjualan yang menguntungkan
3.      Koordinasi dan integrasi secara keseluruhan kegiatan pemasaran dalam perusahaan
Pada peerusahaan yang berorientasi konsumen ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain:
1.      Kebutuhan apa yang diinginkan oleh konsumen
2.      Menyediakan produk dan pola pemasarannya
3.      Segmen pasar yang menjadi sasaran



















BAB III
KESIMPULAN

Pemasaran dilakukan dahulunya dengan adanya pertukaran barang (barter) terus berkembang menjadi perekonomian yang menggunakan uang dalam pemasaran modern. Dalam pemenuhan kebutuhan yang tak terbatas, tersedianya di suatu tempat ada yang berlebihan sedangkan di tempat lain kurang, menghendaki kecakapan orang tertentu di tempat tertentu atau organisasi yang mencari keuntungan, memberi pelayanan atau untuk tujuan-tujuan lain. Untuk itu dapat dilakukan dengan kekuatan, rayuan dan tukar-menukar.
Dewasa ini banyak perusahaan yang tidak dapat berkembang sepenuhnya karena beberapa hal (1) usia pemasaran yang masih muda, (2) persaingan dalam pemasaran, (3) hukum kelembanan belajar dan (4) hukum cepat lupa.
Analisis sistem pemasaran dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu (1) analisis sistem pertukaran, (2) analisis pemasaran organisasional, (3) analisis lingkungan mikro. Pemasaran menghendaki terjadi pertukaran, haruslah mengetahui keinginan pihak lainnya dan menegaskan penawaran yang dapat mendorong akan terjadi pertukaran. Dalam melayani pasar, organisasi dan perangkat lembaga-lembaga dan kekuatan yang saling berinteraksi dalam lingkungan sangat berpengaruh.
Fisafat pemasaran dimulai dengan adanya kebutuhan yang harus dipenuhi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut terdapat tiga ukuran pokok (1) berorientasi pada konsumen, (2) volume penjualan yang menguntungkan dan (3) koordinasi dan integrasi keseluruhan kegiatan pemasaran dalam perusahaan. Yang harus diberikan kepuasan itu apakah produsen, konsumen ataukah kedua-duanya.









DAFTAR PUSTAKA

Drs.M.Mursid. 2003. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Bumi Aksara