Sabtu, 05 Mei 2012

tugas komunikasi dan publik relation 2


1.      Field of Experience
Menurut Schramm, bidang pengalaman (field of experience) merupakan faktor yang penting dalam komunikasi. Jika bidang pengalaman komunikator sama dengan bidang pengalaman komunikan, komunikasi akan berlangsung lancar. Sebaliknya, bila pengalaman komunikan tidak sama dengan pengalaman komunikator, akan timbul kesukaran untuk mengerti satu sama lain.
Sumber : www.wikipedia.com

2.      Frame of Reference
Komunikasi kita akan berhasil apabila pesan yang disampaikan kepada komunikan cocok dengan kerangka referensinya. Kerangka referensi seseorang terbentuk dalam dirinya sebagai hasil dari paduan pengelaman, pendidikan, sikap hidup, kesenangan, cita-cita, dan sebagainya. Oleh karena itu kerangka referensi seseorang akan berbeda dengan yang lainnya.
Sumber : Prof. Drs. Onong Uchjana Effendi, M.A. “Spektrum Komunikasi”. CV. Mandar Maju. 1992. Bandung

3.      Human Communication
Human communication is the process through which individuals –in relationships, group, organizations and societies—respond to and create messages to adapt to the environment and one another. Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain


4.      Business Communication
Business Communication atau komunikasi bisnis adalah komunikasi yang berlangsung dalam kerangka bisnis atau negosiasi, pemasaran (Trading atau perniagaan), lobi, iklan, dan semua hal yang menyangkut ekonomi-kapital.
Saluran komunikasi bisnis :
a.         Televisi
b.        Radio
c.         Media cetak
d.        Word of mouth
e.         Internet

5.      Management Communication
Adalah proses penyampaian intruksi disatu pihak dan pelaksaan kewajiban dipihak lain dan merupakan hal pokok dalam suatu organisasi.
6.      Social Communication
Social communication atau komunikasi sosial yaitu ditandai dengan terjadinya komunikasi secara langsung antara komunikator dengan konumikan, berhadapan muka (face to face communication) antara satu dengan yang lain.
Sumber : T. A. Lathief Rousydy. “Dasar-dasar Rhetorica Komunikasi dan Informasi”. Firma “Rinbow”. 1989. Medan

7.      Verbal Communication
Verbal communication atau komunikasi verbal menurut Pitfield yaitu dapat berupa kontak tatap muka, wawancara, konsultasi bersama, dan pidato. Simbol atau pesan verbal semua jenis yang menggunakan satu kata atau lebih. Hampir semua rancangan wicara yang kita sadari termasuk kedalam kategori pesan verbal yang di sengaja, yaitu usaha-usaha yang dilakukan secara sadar untuk berhubungan dengan orang lain secara lisan. Suatu sistem kode verbal disebut bahasa.
Sumber : Drs. Moekijat. “Teori Komunikasi”: CV. Mandar Maju. 1993. Bandung

8.      Horizontal Communication
Horizontal communication atau komunikasi horizontal adalah komunikasi diantara anggota-anggota kelompok kerja yang sama, diantara anggota-anggota dari kelompok-kelompok kerja pada tingkat yang sama, diantara manajer-manajer pada tingkat yang sama, atau diantara pegawai-pegawai mana saja yang secara horizontal sama atau pertukaran diantara unit-unit organisasi pada tingkat hirarki yang sama.
Sumber : Drs. Moekijat. “Teori Komunikasi”. CV. Mandar Maju. 1993. Bandung

9.      External Communication
Adalah pelaksanaan komunikasi dilakukan oleh pihak organisasi atau perusahaan melalui kesepakatan menejemen untuk melakukan kegiatan komunikasi dengan pihak luar atau publik yang berada diluar organisasi.
Sumber : DR. Neni Yulianita. “Dasar-dasar Public Relation”: Pusat Penerbitan Universitas (P2U). 2007. Bandung
10.  Transactional Communication
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi.  Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal. Dengan kata lain, peserta komunikasi (komunikator) melalukan proses negosiasi makna.
Sumber : www.wikipedia.com

1 komentar: